Jumat, 06 Februari 2015

Mengenal Bahan Kaos & Jenis Sablon

Mengenal Bahan Kaos & Jenis Sablon

Agan agan pasti sering kan lihat orang2 yang nawarin atau jual kaos di internet, baik itu di forum atau di blog / website. Contohnya adalah saya ini , !
BAHAN KAOS
Katun Combed ( Nama inggrisnya = Cotton Combed ) 
Ini bahan yang paling bagus, No. 1  
  • Serat benang lebih halus.
  • Hasil Rajutan dan penampilan lebih rata.
Katun Carded ( Nama inggrisnya = Cotton Carded )
Kalau ini bahan kualitas No. 2,  nama lainnya bisa juga semi combed
  • Serat benang kurang halus dibandingkan combed.
  • Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata dibandingkan combed.
Sifat kedua jenis bahan di atas bisa menyerap keringat dan tidak panas, karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas.
TC ( Teteron Cotton )
Jenis bahan ini adalah campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester ( Teteron ) 65%. Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan ’shrinkage’ (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali.
CVC ( Cotton Viscose )
Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.
Polyester atau PE
Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi untuk dibuat bahan berupa serat fiber poly dan yang untuk produk plastik berupa biji plastik. Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas dipakainya.
JENIS BENANG
Pentingnya mengetahui tentang benang atas bahan kaos yang kita kehendaki adalah berkaitan dengan ketebalan atau gramasi bahan kaos itu sendiri.
1. Benang 20S
Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos atara 180 sampai dengan 220 Gram/Meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt.
2. Benang 24S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 170 sampai dengan 210 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt.
3. Benang 30S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 140 sampai dengan 160 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 210 sampai dengan 230 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.
4. Benang 40 S
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 110 sampai dengan 120 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 180 sampai dengan 200 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.

JENIS-JENIS SABLON
1. Rubber
Yang paling sering digunakan. Bisa untuk kaos berwarna gelap maupun terang karena sifatnya yang menumpang dan menutupi rajutan kain. Untuk sablon diatas dasar kain yg melar dibutuhkan cat rubber dengan ramuan khusus agar cat dapat mengikuti kelenturan kain dan berdaya tahan lama.
yang ini favorid agan-agan di FJB 
2. Pigmen
Ini cat yang biasa dipakai untuk kaos berwarna terang karena sifatnya yg menyerap kedalam kain.
3. Plastisol
Cat berbahan dasar minyak, dengan kemampuan istimewa untuk mencetak dot/raster super kecil dengan hasil prima. Tanpa limbah dan sangat irit. Sayangnya butuh invest yg banyak bila menggunakan cat ini karena untuk mengeringkannya dibutuhkan sinar infra merah.
4. Glow in the dark
Cat yg menyala saat kaos berada ditempat gelap. Bisa rubber, pigmen maupun plastisol.
5.Reflektif
Cat yang akan menyala jika kaos disinari oleh sebuah sumber cahaya. Dari 3M.
6. Discharge
Cat dengan kemampuan menipiskan/menghilangkan warna dasar kaos kemudian diisi dengan warna baru sesuai dengan kebutuhan.
7. Flocking
Cat dengan bentuk jadi seperti beludru.
8. Foam atau cat timbul
Di dunia garment international biasa disebut dengan puff print. Ada rubber, ada juga plastisol, tapi bentuk timbul keduanya berbeda.

Jenis – jenis Tinta Sablon

Jenis – jenis Tinta Sablon


Tinta sablon tersedia dalam berbagai macam jenis. Masing-masing memiliki karakteristik dan aplikasi penggunaan yang khusus. Masing-masing tinta sablon dibuat untuk dapat disablonkan ke satu atau beberapa jenis bahan tertentu, seperti misalnya; tinta plastik tentunya khusus digunakan untuk menyablon diatas bahan-bahan plastik.
Berikut ini adalah beberapa jenis tinta yang dapat kita temui di pasaran dan aplikasi penggunaannya :
Tinta waterbase / Basis Air
Tinta Rubber / karet / GL : digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di bahan kaos. Memiliki karakteristik seperti karet yang dapat melar bila ditarik. Tinta rubber banyak sekali tersedia dalam berbagai macam kualitas. Tinta rubber yang bagus dapat kita kenali dari daya tutupnya, hasil sablonannya apakah lembut atau kasar, dan juga tingkat elastisitasnya ( apakah bila ditarik dia akan melar dan tidak retak ).
Rubber Transparant : merupakan tinta rubber yang memiliki karakteristik transparansi, sehingga dapat digunakan dalam proses sablon separasi ( tumpuk 4 warna ) karena sifatnya yang transparan, sehingga lapisan warna atas dapat depengaruhi oleh lapisan warna yang ada dibawahnya.
Tinta Extender / Medium : digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di bahan kaos. Memiliki karakteristik transparansi / bening, sehingga tidak dapat digunakan pada bahan kain yang berwarna gelap. Jenis tinta ini memiliki permukaan yang halus bila kita sentuh, karena dia dapat menyerap ke pori – pori kain dengan baik. Tinta extender dapat juga digunakan untuk menyablon dengan teknik separasi ( tumpuk 4 warna ).
Tinta Soft White : digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di bahan kaos. Pada awalnya tinta jenis ini digunakan untuk menghasilkan efek vintage atau grunge yang samar – samar, karena karakteristiknya yang halus namun dapat disablonkan ke bahan berwarna gelap. Namun akhir-akhir ini softwhite juga banyak digunakan untuk sablon kaos yang menggunakan teknik raster ( gambar gradasi ), yang biasanya cukup sulit untuk diperoleh saat menggunakan tinta jenis rubber. Tinta softwhite, memiliki karakteristik warna putih yang soft sesuai dengan namanya, jadi jangan berharap untuk mendapatkan warna putih tebal bila hendak menggunakan tinta jenis ini.
Tinta Foaming : sering juga disebut dengan tinta timbul / busa, karena karakteristik tinta ini yang dapat mengembang bila terkena press panas. Digunakan untuk menghasilkan efek timbul / foaming pada sablonan diatas bahan textile / kaos.
Tinta Metalic : umtuk menghasilkan warna emas atau silver, maka diperlukan tinta jenis metalic. Tinta metalic terdiri dari 2 komponen, yaitu : binder metalic dan serbuk metalic. Sebaiknya keduanya dicampur pada saat hendak menyablon ( dadakan ) untuk bisa mendapatkan hasil yang lebih cemerlang, karena tinta jenis ini bisa mengalami proses oksidasi, yaitu proses perubahan warna kearah yang lebih gelap.

Tinta Special Effect – untuk textile / kain
Tinta Discharge ( cabut warna ) : tinta jenis ini memiliki efek khusus yang dapat mencabut/ menghilangkan warna pada kain katun. Sebagaimana yang kita ketahui, kain katun yang berwarna-warni sebenarnya telah melewati proses pencelupan warna. Tinta discharge dapat digunakan untuk menghilangkan kembali pewarna yang sudah menempel di benang kain, sehingga mengembalikan warna benang kain itu ke warna asalnya ( bila warna benang putih maka hasil cabut warna akan terlihat putih kembali ). Dengan teknik sablon, maka tinta discharge bisa menghasilkan sebuah efek yang menawan, karena hanya bidang yang disablon saja yang akan menghasilkan efek pencabutan warna, sehingga tekstur dan warna yang dihasilkan seperti menyatu dengan bahan kain ( karena memang demikian ).
Tinta Glitters : sebenarnya tidak tepat bila disebut tinta karena merupakan campuran dari lem glitters dan serbuk glitters itu sendiri. Tinta glitters menghasilkan efek gemerlap sesuai dengan jenis glitters yang digunakan. Beberapa jenis efek glitters yang dapat anda temui di pasaran, diantaranya adalah ; glitters metalic, glitters rainbow, glitters hologram, glitters hexagon, dsb. Ada dua cara untuk menyablon dengan tinta glitters. Pertama, disablon dengan dicampurkan bersama lemnya ( menggunakan kain screen yang sangat kasar : T-12 SL ). Kedua, dengan menyablonkan terlebih dahulu lem glitters, kemudian glitters tersebut ditaburkan ke atas sablonan lem yang masih basah ( bisa menggunakan kain screen dengan ukuran standart untuk menyablonkan lemnya, mis : T-48 / T-54 ).
Elastic Binder : merupakan tinta / binder yang berkarakteristik sangat lentur. Dapat digunakan untuk menyablon diatas kain yang berpori – pori kasar atau lentur, seperti ; kain sweater, kain spandex, kain rajut, dsb.
Tinta Plastisol : tinta plastisol sebenarnya tidak dapat digolongkan dalam kategori tinta waterbase karena merupakan tinta berbasis minyak / oilbase. Tinta jenis ini memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan tinta jenis waterbase untuk textile lainnya, diantaranya ; tidak mudah kering di screen, daya tutup yang sangat baik, bisa dibuat tebal sekali sehingga menghasilkan efek timbul yang sangat kentara, dsb. Sayangnya, tinta plastisol ini memerlukan peralatan yang cukup mahal untuk proses pengeringannya, seperti ; mesin conveyor curing dan flash curing yang berharga jutaan hingga puluhan juta untuk memilikinya. Tinta plastisol sendiri juga bisa dibagi menjadi beberapa jenis, seperti ; all purpose Ink, High Opacity, High Density Plastisol, Cork Base, Natural Suade, dsb. Salah satu kelemahan dari tinta plastisol ini adalah hasil sablonannya tidak bisa di setrika atau di dry clean karena bisa membuatnya rusak / meleleh.
Foil Transfer : sama seperti glitters, foil transfer bukanlah tinta sablon, karena terdiri dari lem foil dan kertas foil sebagai penghasil efeknya. Teknik sablonnya sederhana, anda hanya perlu menyablonkan lem foil sesuai gambar yang ingin ada beri efek foil, lalu tempelkan potongan kertas foil ke atas lem yang sudah mengering dan lakukan heat press atau cold press untuk transfer efeknya.
Flocking : merupakan sebuah efek beludru yang dapat kita dapatkan dengan cara transfer atau dengan meniupkan serbuk beludru keatas lem flocking yang sudah mengering ( dengan bantuan mesin magnetik blower ). Sebagai pemula, bila anda ingin mencoba efek ini, maka lebih baik dengan menggunakan teknik transfer, yaitu dengan membeli flocking paper siap pakai, karena mesin magnetik blower berharga cukup mahal, sehingga investasi yang perlu anda keluarkan cukup besar.
Tinta Glow in the Dark : tinta ini punya efek bercahaya saat di tempat gelap. Sebenarnya tinta ini merupakan campuran antara serbuk fosfor yang mampu menyerap cahaya dan memendarkannya kembali saatgelap ( efeknya dalam waktu terbatas ) dengan tinta yang berkarakteristik transparant, seperti misalnya : rubber transparant atau tinta extender. Tinta jenis ini hanya dapat menghasilkan efek yang baik diatas warna terang, sehingga bila hendak disablonkan di atas kain berwarna gelap, maka perlu dilakukan underbase ( dasaran ) berwarna terang terlebih dulu.
Crack Binder : tinta jenis ini dapat menghasilkan efek retakan yang natural, sangat menawan bila anda hendak menyablon dengan tema vintage atau grunge.
Tinta Basis Minyak / Solvent Base
Tinta PVC : untuk menyablon diatas bahan/media ; kertas, mika, PVC, acrilyc, kulit sintetis, kayu, dll. Menggunakan minyak pencampur M 3 sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Tinta PVC mudah untuk digunakan karena tidak mudah kering di screen.
Tinta Polymate : untuk menyablon diatas bahan/media ; plastik PP, PE, atau HDPE ( Kresek ). Menggunakan minyak pencampur M 4 sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Tinta polymate perlu diproses terlebih dahulu sebelum digunakan untuk menyablon, karena tinta yang baru dibeli biasanya sangat cepat mengering di atas screen. Sebelum digunakan, tinta polymate dicampur dengan M 4 secukupnya dan dibiarkan dalam keadaan tutup kaleng terbuka untuk beberapa lama ( kurang lebih 20 – 24 jam ), bila sempat sesekali aduk kembali dan tambahkan M 4. Setelah tinta agak mengental, maka dapat segera digunakan dengan nyaman untuk menyablon ( tidak cepat kering ).
Tinta Polytuff : mirip dengan tinta polymate, namun dengan minyak pencampur therfin sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Biasanya digunakan untuk menyablon karung plastik.
Tinta Nylon : untuk menyablon diatas bahan/ media nylon atau kain polyester ( bahan tas ). Menggunakan minyak pencampur M 3 sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Tinta nylon mudah untuk digunakan, dan terkadang memerlukan campuran catalyst ( penguat ) untuk bahan nylon tertentu.
Tinta Heavy Duty / Industrial : ada banyak jenis tinta dalam kategori ini yang disesuaikan dengan kebutuhan dan media yang akan di sablon seperti misalnya ; tinta untuk metal, kaca/ gelas, keramik, hard plastik, coated metal, PS, ABS, dsb.
Tinta-tinta sablon yang disebutkan diatas sebenarnya hanya mewakili beberapa saja dari jenis-jenis tinta sablon yang ada di pasaran dan yang sering digunakan. Sebagai pemula, adalah lebih baik untuk anda tidak memusingkan mengenai banyaknya kategori tinta yang ada, karena seiring waktu dan banyaknya projek sablon yang anda kerjakan akan membantu meningkatkan pengetahuan anda akan jenis tinta yang cocok untuk digunakan pada projek yang akan anda kerjakan nantinya.

Pecah warna atau separasi Sablon

Pecah warna atau separasi 

atau bisa disebut color separation untuk sablon berbeda dengan pecah warna dalam percetakan. Pada percetakan separasi dilakukan dengan memisahkan komponen warna menjadi warna pembentuknya seperti Cyan, Magenta Yellow dan Black untuk mode color CMYK demikian juga RGB. Pada pecah warna untuk sablon kita memecah warna berdasarkan warna blok pembentuk objek karya desain.

Sebelum kita membahas hal ini perlu diketahui hal berikut :
1. Harga sablon tergantung jumlah warna karena disitulah point berapa copy ( kertas sablon ) dibuat
2. Copy dibuat berdasarkan pada jumlah warna yang dipakai dalam satu karya desain, misal : ada warna hijau muda, hijau tua, merah, oranye dan hitam maka umlah copy adalah 5 buah
3. Proses mencetak ( print ) berbeda dengan proses sablon. Proses cetak adalah menimpa titik kosong dan titik warna basah dalam mencampur warna. Proses sablon kita akan mencampur warna dasar (CMYK / RGB) untuk menghasilkan warna sesuai desain yang kita buat terlebih dulu kemudian memasukkannya dalam copy, oleh karena itu kita harus membuat katalog warna dalam desain kita.
4. Sangat dihindari warna gradasi karena proses pembuatan rumit untuk sablon, trasparansi (transparent) jika ada maka gradasi diganti dengan warna blok dan transparent diganti warna fill substitusi.


Pecah Warna / Separasi
1. Buka karya desain Anda dalam area kerja coreldraw (ingat objek yang dibuat harus bisa diedit oleh coreldraw / buka hasil import yang tidak bisa diubah oleh coreldraw, ex: eps; bukan berupa bitmap/raster). Menu File >Open untuk membuka hasil desain Anda atau Menu Import untuk mengambil objek desain basis vektor.

2. Tentukan warna maksimal, contoh 3 warna merah, hitam, dan kuning. Jika ada warna diluar warna diluar warna yang ditentukan ganti sesuai dengan warna tersebut.



Kaos Kediri
3. Buat halaman baru pada area kerja sesuai jumlah warna yang akan dipecah, contoh 3. Rename / ubah nama halaman baru tersebut sesuai representasi warna yang ada contoh: merah, kuning, dan hitam. Letak ada di bawah lembar kerja.

4. Copy objek desain Anda dan kopikan ke setiap halaman baru

5. Edit dan delete objek yang tidak direpresentasi oleh nama halaman yang baru Anda buat. Contoh pada halaman merah maka, selain warna merah tidak diperbolehkan warna dan objek dari warna itu ada. Pertama kali yang diedit dan disesuaikan dalam proses pecah warna untuk sablon ini diutamakan warna background/ dasar. Karena backgorund adalah warna yang akan ditimpa oleh warna/objek lainnya.

Proses pemotongan adalah cara yang paling sering dilakukan pada objek warna dasar. Untuk pemotongan klik / pilih objek menggunakan pick tool dan Shift + klik pada obje kedua. Tekan tombol trim

Lakukan proses diatas berulang hingga menghasilkan warna merah saja yang ada

6. Ulangi cara pada no lima pada setiap halaman yang baru Anda buat. Karena background adalah warna yang akan ditimpa, makan untuk warna kuning dan hitam, kita tinggal delete warna selain warna representasi dari halaman.

7. Hasil siap di cetak pada kertas sablon

TUTORIAL SABLON

Tutorial Cara Sablon Kaos bagi pemula


. Kami berharap, keahlian sablon kaos sangat membantu Anda untuk berwiraswasta dengan mencoba peluang bisnis kaos.

A. PERSIAPAN CETAK SABLON
Pertama-tama yanga Anda harus siapkan adalah bahan dan alat untuk menyablon kaos yang diantaranya adalah :
1. Kaos yang akan dicetak (Warna Putih atau terang)
2. Papan tripleks sesuai besar kaos
3. Rangka/screen dengan gambar yang sudah diafdruk (lihat cara afdruk)
4. Rakel yang sudah terpasang di pegangan rakel
5. Tinta sablon tekstil
6. Beberapa lembar plastik dan lakban
7. Kain katun perca & air secukupnya untuk lap sisa tinta.




B. PROSES CETAK SABLON
1. Siapkan kaos. Masukkan tatakan tripleks ke dalam kaos agar tinta tidak merembes ke bagian belakang kaos dan menstabilkan kaos waktu disablon.
2. Letakkan rangka / screen / kasa sablon di atas kaos. Posisikan gambar sesuai dengan keinginan perancang. Bila warna lebih dari satu, tutupi gambar yang lain dengan selembar plastik dan selotip secukupnya.
3. Posisikan rangka screen sesuai rancangan.
4. Tuang tinta di tepi gambar bagian atas dari anda menghadap obyek. Selanjutnya, tarik cat sablon tersebut ke arah ke bawah menggunakan rakel dengan tekanan yang rata, cukup satu kali tarikan.
5. Sablon kaos telah selesai bila Anda cuma menghendaki satu warna sablon dan lihat hasilnya dengan mengangkat rangka screen perlahan-lahan. Berikutnya keringkan kaos tersebut.

Warna Kedua dan seterusnya
6. Bersihkan/cuci tinta dari rangka dan siapkan gambar bagian berikutnya serta tutup bagian lain dengan plastik dan selotip.
7. Letakkan kaos yang sudah disablon dengan warna pertama pada meja sablon yang telah ditentukan. Sekali lagi, penempatan screen harus tepat agar hasilnya prima.
8. Atur hasil sablonan dan ulangi step 2 – 4 diatas untuk warna kedua.
7. Ulangi proses menyablonan sampai selesai hingga warna terakhir yang Anda kehendaki.

Mudah bukan ? Yang penting waktu meletakkan gambar di screen untuk “menyablon warna kedua dan seterusnya” posisinya harus tepat. Bila semua kaos sudah tersablon, tunggu sampai tinta betul-betul kering sebelum kaos dilipat untuk dikirimkan ke pemesan. Kalau perlu Anda lakukan pengeringan dan Jangan lupa segera bersihkan screen sebersih mungkin dari tinta sablon.

C. PROSES PASCA CETAK SABLON
Ada tiga hal (bisa lebih) yang biasanya perlu anda lakukan setelah anda selesai melakukan pencetakan, yaitu :
Proses Drying
Setiap tinta cetak memerlukan waktu untuk mengering dengan sempurna, bahkan bila anda memegang tinta tersebut dan permukaannya anda rasa telah mengering, belum tentu tinta tersebut telah kering dengan sempurna. Oleh karena itu penting untuk mengenal karakteristik tinta cetak yang anda gunakan. Untuk proses ini anda dapat melakukannya dengan melalui proses alami (penjemuran) atau dengan bantuan mesin (kipas angin, blower, dsb).
Proses Curing
Proses ini memerlukan alat–alat yang khusus untuk dapat mengeringkan jenis–jenis tinta tertentu. Seperti misalnya tinta jenis plastisol yang perlu melalui proses pemanasan dalam temperatur yang sangat panas (sekitar 143 – 166 derajat Celcius), dengan menggunakan mesin conveyer atau flash heater. Untuk Tinta Karet / GL / Rubber, juga memerlukan proses curing, dengan menggunakan mesin hot press yang dapat diatur panas temperaturenya (sekitar 110 – 130 derajat Celcius).
Proses Burning/Pengopenan
Ada juga jenis–jenis tinta tertentu yang membutuhkan treatment seperti ini, pada dasarnya proses ini membakar/memanggang tinta tersebut sehingga mencapai titik pengeringan yang sempurna.

Catatan :
- Banyak praktisi sablon yang sering mengabaikan atau tidak melakukan proses ini dengan cara yang benar, sehingga mengakibatkan buruknya mutu hasil cetak. Bila hasil cetak sablon ternyata pecah–pecah, luntur, pudar, dsb., mungkin ada yang salah dengan tahapan pengeringan atau curing yang anda lakukan.
- TIPS. Ada manfaatnya bila anda berlatih dulu sebelum menyablon ke kaos pesanan. Anda bisa berlatih di kaos yang sedang Anda pakai sendiri misalnya. Semakin banyak anda berlatih semakin lancar prosesnya, terutama saat menarik rakel untuk meratakan tinta sablon di screen.
- Segera bersihkan rangka screen dari tinta sablon yang masih tersisa bila telah selesai. Hal ini harus dingat supaya screen tak rusak dan bisa dipergunakan kembali.

Selasa, 13 Januari 2015

Tentang kami


Kami ada bermula dari banyaknya  permintaan masyarakat di lamongan khususnya dibidang sablon. Dan muncul keluhan tentang sulit, mahal  , dan jauhnya usaha sablon...untuk itu kami hadir  untuk membantu kebutuhan sablon di lamongan.. murah, cepat , dan ramah  itu adalah pilihan dari kami...

Kini kami mulai menggabungkan usaha kami dengan berbagai usaha lainnya

Warnet
Sablon
Percetakan
Konveksi
Cuci motor
Bekled jok motor

Kedepan kami ingin membuka banyak usaha lain guna membantu semua kebutuhan masyarakat dilamongan. Amin...

Dengan harga yang lebih murah, kualitas yang sama itulah tujuan kami yang utama

Aang angkhasa
Tikung - lamongan
085655243378
Sablon souvenir ....

Kami menerima kerjasama maklon sablon


Sablon gelas souvenir
Sablon gelas promosi
Sablon gelas komunitas
Sablon gelas untuk usaha jus / air minum dalam kemasan (Amdk)

Sablon tas
Sablon tas plastik
Sablon payung
Sablon kotak  nasi catring
Sablon payung
Sablon bendera
Sablon pulpen promosi



Bandingkan harga kami dengan yang lain....

Hub. 085655243378 atau datang langsung ketempat kami


Angkhasa print & sablon

Percayakan urusan sablon untuk promosi atau acara anda pada kami